Jangan mengejar Duniamu, nanti Akhirat meninggalkanmu
tapi kejarlah Akhiratmu, maka Dunia mengikutimu.

-Rohana-

Kamis, 01 Juni 2017

contoh laporan observasi di sekolah luar biasa



LAPORAN OBSERVASI
LAYANAN PENDIDIKAN DI SLB DHARMA ASIH
PONTIANAK TENGGARA


MAKALAH


DISUSUN OLEH :
·           ROHANA          NIM: F1081151009
·           AGUSTINI      NIM: F1081151


DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH
Dr. Rosnita, M.Si




PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
2017








KATA PENGANTAR


Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang tiada terhingga kekuasaan dan kekuatan-Nya, sumber segala kebenaran sejati, yang membimbing dan mempermudah pembuatan atau  penyusunan makalah ini.
Laporan  ini mencoba melaporkan tentang ”Hasil observasi di SLB Dharma Asih Pontianak”, Secara khusus Laporan  ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan  ABK dan Bimbingan di SD yang dibimbing oleh Dr.Rosnita,M.Si. Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penulisan laporan  ini, semoga Allah yang Maha Pemurah membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari berbagai kekurangan dalam penulisan laporan ini yang mungkin disebabkan karena adanya rasa subjektifitas  dalam menganalisa permasalahan ataupun  kesalahan interpretasi. Oleh karena itu berbagai masukan sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Akhirnya dengan segala kesederhanaan  laporan ini, Penulis berharap mudah-mudahan makalah ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi pembaca yang dapat  memperdalam wawasan  mengenai Pendidikan  ABK Aamiin ya Robbal Alamin.
                                                           
                        Pontianak,    Mei  2017
                                                                                                           
                                                                                                                                    Penulis                        



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………..ii
BAB                1          : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang…………………………………………………… 1
B.     Rumusan Masalah ……………………………………………….. 1
C.     Tujuan ………..………………………………………………….. 1
D.    Manfaat ……….…………………………………………………  2
BAB                2          : PEMBAHASAN
A.    Profil SLB Dharma Asih………………………………………… 3
B.     Layanan Pendidikan di SLB Dharma asih……………………….. 4
C.     Metode Pembelajaran Dharma Asih…………………………….   6
D.    Tentang Autisme ………………………………………………     8
BAB                3          : PENUTUP
A.    Kesimpulan ……………………………………………………..   17
B.     Saran …………………………………………………………….. 17
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
            Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus akhir-akhir ini sudah mulai mengalami perkembangan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa sekolah yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus tersebut. Walaupun demikian, pembelajaran bagi ABK itu kurang memadai, demikian juga dengan jumlah sekolah yang ada sering kali tidak sesuai dengan jumlah ABK. Seperti halnya di Indonesia, terutama di daerah Pontianak bahwa hanya terdapat beberapa sekolah yang secara khusus menangani ABK tersebut.
            Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna adalah manusia. Tetapi sering kali manusia kurang bersyukur atas pemberian Tuhan. Terkadang mereka sampai melakukan oprasi untuk memperindah bentuk tubuhnya atau agar mereka terlihat cantik atau tampan. Bahkan ada juga yang sampai melakukan oprasi untuk mengubah jenis kelamin. Mereka tidak pernah menyadari bahwa masih ada orang-orang diluar sana yang kurang beruntung dibandingkan dirinya, misalnya saja orang-orang yang berkebutuhan khusus. Orang menciptakan orang-orang berkebutuhan khusus bukan tanpa alasan. Melainkan tuhan ingin menyadarkan makhluk-makhluknya untuk tidak sombong dan selalu bersyukur.
Orang-orang yang berkrbutuhan khusus sering diolok-olok dan dikucilkan. Padahal mereka juga memiliki hak yang sama dengan orang-orang nornal pada umumnya. Mereka juga mempunyai hak untuk menuntut ilmu, akan tetapi mereka tidak bisa sekolah di sekolah umum, melainkan di sekolah  khusus untuk orang-orang yang berkebutuhan khusus  (SLB).
            Observasi ini akan memberikan manfaat bagi kita agar selelu bersyukur, karena Tuhan menciptakan kita dengan kesempurnaan. Bukan hanya itu, kita juga harus bisa menghargai mereka dengan tidak mengucilkan atau mengolok-oloknya.




2.      Rumusan Masalah
Yang menjadi pokok permasalahan dalam Observasi ini adalah:

1.   Bagaimana sistem layanan Pendidikan yang digunakan oleh SLB Dharma Asih Pontianak?
2. Bagaimana Metode Belajar untuk anak Autis ?


3.      Tujuan
Observasi ini pada dasarnya bertujuan untuk:
1.   Mengetahui layanan pendidikan yang diberikan kepada anak-anak yang berkebutuhan
     khusus di SLB Dharma Asih Pontianak.
2. Mengetahui Metode Belajar untuk anak autis ?

4.      Manfaat
Manfaat dari Observasi ini adalah:
1.      Menambah rasa syukur kita kepada Tuhan karana telah menciptakan kita tanpa kurang suatau apapun.
2.      Memberikan pengetahuan kepada Mahasiswa / i untuk bekal ketika hendak jadi seorang guru bagi anak berkebutuhan khusus di SLB.













BAB II
PEMBAHASAN

1.      Profil Sekolah Luar Biasa Dharma Asih Pontianak
Nama Sekolah                    : SLB DHARMA ASIH PONTIANAK KALBAR
NPSN                                 : 30109401
Tipe                                    : Swasta
Alamat Sekolah                  : JL. AHMAD YANI, Pontianak, Kalbar
No Telp                              : 0561712072
Kepala Sekolah                  : DANANG ISNAWAN

2.      Layanan Pendidikan oleh SLB Dharma Asih Pontianak
            Hak untuk memperoleh pendidikan merupakan hak semua warga negara, tidak terkecuali anak berkebutuhan khusus. Hal ini telah ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 maupun pada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanl pasal 5 ayat 2 yang dengan tegas menyatakan bahwa “Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus”. Oleh karena itulah, sudah sewajarnya pemerintah dan kita semua memberikan perhatian yang  baik terhadap penyelenggaraan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Sehingga apa yang diharapkan dan diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan tanggaung jawab kita semua bangsa Indonesia dapat terealisasikan dengan baik, termasuk di dalamnya bagi anak berkebutuhan khusus.
Sekolah adalah tempat untuk mencari ilmu, temen dan jati diri. Disetiap sekolah pasti mempunyai sistem pembelajaran untuk anak didiknya, sama halnya dengan SLB. Dari observasi yang kami lakukan di SLB Dharma Asih Pontianak, disana juga mempunyai sistem pembelajaran yang sama seperti di sekolah-sekolah umum lainnya. Di SLB Dharma Asih ada SDLBN, SMPLB. Kurikulum yang dipakai di SLB Dharma Asih tidak jauh berbeda dengan sekolah umum, cuma pelajaranya sedikit lebih ringan. Ujian negara yang biasanya dilakukan di sekolah umum juga dilakukan di SLB, akan tetapi bobot soal yang diujikan agar sedikit berbeda.
Di SLB Dharma Asih setiap harinya ada tiga mata pelajaran. Setiap satu kelas ditangani oleh satu guru, selain pelajaran-pelajaran umum. Di SLB juga di beri mata pelajaran agama, PKn, olahraga, dan keterampilan. Keterampilan yang diajarkan bertujuan supaya apabila mereka lulus dari SLB dapat dimanfaatkan dikehidupannya dan masyarakat. Pada lulusan SLB didalam masyarakat akan diterima seperti anak normal pada umumnya. Seandainya mereka ingin bekerja, biasanya akan dilihat dari kemampuan yang dimiliki.
Para siswa-siswi SLB Dharma Asih sering mengikuti lomba-lamba, dll. Seperti lomba menyanyi, lomba dibidang olahraga, dll. Lomba yang diikuti sering kali mendapat juara. Di SLB Dharma Asih tidak menekankan umur, karena menurut pengajar-pengajar disana menganggap bahwa anak-anak yang berkebutuhan khusus sanagat membutukan pendidikan dan pelaithan untuk kemampuan dirinya dimasa depan.
Di SLB Dharma Asih terdapat beberapa jurusan ABK atau Layanan Terapi khusus diantaranya untuk anak Autis, Lambat bicara, Lambat Belajar dan pengembangan potensi akademik anak dan berbagai Kebutuhan Khusus Lainnya. Setiap jurusan sistem pembelajarannya hampir sama.
Sistem pembelajaran untuk anak yang mengalami tunanetra adalah dari cara melatih daya pendengarannya, buku pelajaran untuk anak tunanetra berbeda dengan anak-anak normal, buku pelajarannya diketik menggunakan alat khusus yaitu braille. Itu cara muda untuk anak tunaneta dalam belajar, bisa juga menggunakan tape recorder.
Sistem pembelajaran untuk anak tunarungu adalah menggunakan bahasa isyarat, seandainya  berbicara mimik/gerak bibir harus jelas, agar mereka mengerti apa yang dibicarakan. Tujuan penyelenggaraan layanan pendidikan bagi tunarungu adalah agar dapat menerima keadaan dirinya dan menyadari bahwa kekurangannya tidak menjadi hambatan untuk belajar, serta dapat menolong diri sendiri dan mengembangkan diri.
Pembelajaran untuk anak tunagrahita adalah pemberian latihan yang terus memerus dan khusus. Dapat melatih anak tentang dasar-dasar cara menolong diri sendiri dan kemampuan yang bersifat kmunikatif. Mampu menolong diri sendiri, karena pertahanan diri dan penyesuaian sosial sangat terbatas.
Pembelajaran untuk anak tunadaksa adalah guru mempunyai peran ganda, disamping sebagai pengajar, guru juga sebagai pendidik dan pelatih. Sedangkan sistem pembelajaran untuk anak tunaganda adalah ditekankan pada kemandirian anak. Pengajarannya banyak dilakukan dirumah, kalau di sekolah terlalu singkat. Keluarga yang banyak berperan, guru hanya menberi arahan dan contoh-contoh dalam bimbingan. Untuk penerapan, keluarga yang paling banyak berkumpul dengan anak. Memerlukan ketelatenan dan kejelihan untuk menangani anak yang mengalami tunaganda. Tetapi harus dilakukan secara terus menerus dan berusaha semaksimal mungkin agar akan cepat bisa. Pada intinya pengajaran untuk anak seperti ini harus digali dan dikembangkan potensi yang dimiliki.
Sistem pengajaran untuk anak autis adalah menekankan pada kemandirianan anak.  Biasanya sebelum anak masuk ke SLB, orangtua terlebih dahulu memberitahuakan kondisi anak, agar pengajar mengerti apa yang akan dilakukan pada anak tersebut. Anak yang mengalami autis diajarkan bina diri, seperti belajar berbicara, belajar bersosialisasi, tingkah laku, mengendalikan emosi, melatih motorik, berlatih diam, mengenal namanya sendiri/orang lain, dsb. Anak autis juga diterapi untuk mempercepat kesembuhan dan terapinya dilakukan terus menerus.

3.      Metode Belajar Dharma Asih
            Pada dasarnya inti dari pendidikan berkebutuhan khusus adalah pendidikan individual. Metode belajar yang digunakan di sekolah ini yaitu metode belajar yang sesuai dengan kemampuan siswa. Misalnya dalam satu kelas Autis siswa pasti memiliki kemampuan yang berbeda-beda oleh karena itu guru tidak sama cara penyampaian pelajarannya terhadap tiap siswa. Guru menyampaikan materi pelajarannya sesuai dengan kemampuan para siswa.
A.    Anak Autis
            Istilah Autisme baru diperkenalkan sejak tahun 1943 oleh Leo Kanner. Autisme berasal dari kata auto yang berarti menyendiri, maka kita akan mendapat kesan bahwa individu autisme itu seolah-olah hidup di dunianya sendiri. Jadi, autisme merupakan suatu gangguan perkembangan yang kompleks menyangkut komunikasi, interaksi sosial, kognisi, dan aktivitas imajinasi. Indonesia mengenal masalah autisme sejak tahun 1977.
Gejala autisme mulai tampak sebelum anak berusia berusia tiga tahun. Bahkan pada autisme infatil gejalanya sudah ada sejak lahir. Seseorang baru dapat dikatakan termasuk kategori Autisme, bila ia memiliki hambatan perkembangan dalam tiga sapek yaitu kualitas kemampuan interaksi sosial dan emosional, kualitas yang kurang dalam kemampuan komunikasi timbal balik, minat yang terbatas disertai gerakan-gerakan tanpa tujuan. Gejala tersebut harus sudah terlihat sebelum usia tiga tahun. Mengingat bahwa tiga aspek tersebut terwujud dalam bentuk yang berbeda, maka dapat disimpulkan bahwa autisme merupakan sekumpulan gejala klinis yang dilatar belakangi oleh berbagai faktor yang sangat bervariasi, berkaitan satu sama lain dan unik karena tidak sama untuk masing-masing kasus.

1. Gejala Autisme
Menurut Delay & Deinaker (1952), dan Marholin & Philips (1976) gejala-gejala autisme yaitu :
1. Senang tidur bermalas-malasan atau duduk menyendiri dengan tampang acuh, muka pucat, dan mata sayu dan selalu memandang kebawah.
2. Selalu diam sepanjang waktu.
3. Jika ada pertanyaan terhadapnya, jawabannya sangat pelan dengan nada monoton,kemudian dengan suara aneh ia akan mengucapkan atau akan menceriterakan dirinya dengan beberapa kata, kemudian diam menyendiri lagi.
4. Tidak pernah bertanya, tidak menunjukan rasa takut, tidak punya keingginan yang macam-macam, serta tidak menyenangi sekelilingnya.
5. Tidak tampak ceria.
6. Tidak perduli terhadap lingkungannya, kecuali dengan benda yang ia suka, misalnya boneka.

Sedangkan karakterisik yang tampak pada anak autisme dalam buku Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus (Hidayat, dkk) yaitu :
1. Anak tampak seperti tuli, sulit berbicara, atau pernah berbicara , tetapi kemudian sirna.
2. Anak tidak dapat mengikuti jalan pikiran orang lain, kadang-kadang anak berperilaku menyakiti dirinya sendiri.
3. Anak tidak mempunyai empati dan tidak tahu apa reaksi orang lain atas perbuatannya.
4. Pemahaman anak sangat kurang, sehingga apa yang ia baca sukar dipahami. Misalnya dalam bercerita kembali dan soal berhitung yang menggunakan kalimat.
5. Kadangkala anak mempunyai daya ingat yang sangat kuat, seperti perkalian, kalender, dan lagu-lagu.
6. Dalam belajar mereka lebih mudah memahami lewat gambar-gambar (visual learners)
7. Anak belum dapat bersosialisasi dengan teman sekelasnya, seperti sukar bekerja sama dalam kelompok sebayanya, bermain peran dan sebagainya.
8. Kesulitan mengekspresikan perasaanya, seperti : suka marah, mudah frustasi bila tidak dimengerti dan dapat menimbulkan tantrum (ekspresi emosi dalam bentuk fisik atau marah yang tidak terkendali).
9. Memperlihatkan prilaku stimulasi diri sendiri seperti bergoyang-goyang, mengepakan tangan seperti burung, berputar-putar, mendekatkan mata ke pesawat tv.

2. Masalah Anak Autisme di Sekolah
a. Perilaku Adanya perilaku khas pada anak autisme seringkali membuat para guru dan anak lain dikelas bingung. Perilaku tersebut sangat tidak wajar dan cenderung mengalihkan perhatian. Keadaan anak yang cenderung “peka secara berlebihan” (suara, sentuhan, irama) terhadap stimulus lingkungan juga kerap membuat anak berperilaku tidak menyenagkan.
b. Pemahaman Gaya berpikir mereka yang visual dalam bentuk film/gambar, membuat reaksi mereka lebih lambat dari pada anak lain, dimana mereka memerlukan jeda waktu sedikit lebih lama sebelum berespons. Mereka mengalami kesulitan memusatkan perhatian apalagi dengan kelas yang begitu banyak siswa.
c. Komunikasi Sebagian dari anak autisme, meskipun dapat berbicara menggunakan kalimat pendek dengan kosa kata yang sederhana. Seringkali mereka bisa mengerti orang lain tapi hanya bila orang tersebut berbica langsung kepada mereka. Itu sebabnya kadang mereka tampak seakan tidak mendengar padahal jelas-jelas kita memanggil mereka.
d. Interaksi Anak autisme juga bermasalah pada perkembangan keterapilan sosialnya, sulit berkomunikasi. Tidak mampu memahami aturan-aturan dalam pergaulan, sehingga biasanya tidak memiliki banyak teman. Mereka hanya memiliki 1-2 teman yang dapat memberikan rasa aman kepada mereka.

3. Klasifikasi Anak Autisme
Dalam berinteraksi sosial anak autismetikdikelompokan atas 3 kelompok yaitu:
1. Kelompok Menyendiri
a. Terlihat menghindari kontak fisik dengan lingkungannya
b. Bertedensi kurang menggunakan kata-kata, dan kadang-kadang sulit berubahmeskipun usianya bertambah lanjut. Dan meskipun ada ada perubahan,mungkin hanya bisa mengucapkan beberapa patah kata yang sederhana saja.
c. Menghabiskan harinya berjam-jam untuk sendiri, dan kalu berbuat sesuatu,akan melakukannya berulang-ulang.
d. Gangguan perilaku pada kelompok anak ini termasuk bunyi-bunyi aneh,gerakan tangan, tabiat yang mudah marah, melukai diri sendiri, menyerangteman sendiri, merusak dan menghancurkan mainannya.

2. Kelompok Anak Autisme yang Pasif
a. Lebih bisa bertahan dengan kontak fisik, dan agak mampu bermain dengan kelompok teman bergaul dan sebaya, tetapi jarang sekali mencari teman sendiri.
b. Mempunyai perbendaharaan kata yang lebih banyak meskipun masih agak terlambat bisa berbicara dibandingkan dengan anak sebaya.
c. Kadang-kadang malah lebih cepat merangkai kata meskipun kadang-kadang pula dibumbui kata yang kurang dimengerti.
d. Kelompok pasif ini masih bisa diajari dan dilatih dibandingkan dengan anak autisme yang menyendiri dan yang aktif tetapi menurut kemauannya sendiri.
3. Kelompok Anak Autisme Yang Aktif Tetapi Menurutkemauannya Sendiri
a. Kelompok ini seperti bertolak belakang dengan kelompok anak autisme yangmenyendiri karena lebih cepat bisa bicara dan memiliki perbendaharaan katayang paling banyak.
b. Meskipun dapat merangkai kata dengan baik, tetapi tetap saja terselip kata-kata yang aneh dan kurang dimengerti.
c. Masih bisa ikut berbagi rasa dengan teman bermainnya.
d. Dalam berdialog, seringmengajukan pertanyaan dengan topik yang menarik,dan bila jawaban tidak memuaskan atau pertanyaannya dipotong, akan bereaksi sangat marah.

4. Layananan Bimbingan Autisme
            Layanan bimbingan bagi anak autisme, idealnya diberikan dalam bentuk sekelompok penanganan untuk membantu mereka mengatasi kebutuhan khususnya. Di Amerika Serikat, banyak bentuk-bentuk pendidikan yang tersedia, antara lain (Siegel, 1996) :
a. Individual therapy, antara lain melalui penanganan ditempat terapi atau dirumah (home based therapy dan kemudian homeschooling).
b. Designated Autismetic Classses. Salah satu bentuk transisi dari penanganan individual dibentuk kelas klasikal, dimana sekelompok anak yang semuanya autisme, belajar bersama-sama mengikuti jenis instruksi yang khas. Anak-anak ini berada dalam kelompok yang kecil (1-3 anak) dan biasanya merupakan anak-anak yang masih kecil yang belum mampu imitasi dengan baik.
c. Ability Grouped Classes. Anak-anak yang sudah dapat melakukan imitasi, sudah tidak terlalu memerlukan penanganan one-on-one untuk meningkatkan kepatuhan, sudah ada respons terhadap pujian, dan ada minat terhadap alat permaian, memerlukan jenis lingkungan yang menyediakan teman sebaya yang secara sosial lebih baik meski juga memiliki masalah perkembangan bahasa.
d. Social skill Development and mixed Disability Classes. Kelas ini terdiri atas anak dengan kebutuhan khusus, tetapi tidak hanya anak autisme.








BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
            Sistem pembelajaran untuk anak yang berkebutuhan khusus tidak jauh berbeda dengan anak normal. Cuma cara pengajarannya atau penyampaiannya sedikit agak berbeda. Anak berkebutuhan khusus juga diajarkan pelajaran-pelajaran umum dan seperti akan lulus sekolah, dilakukan ujian nasional seperti yang  ada di sekolah umum, akan tetapi pelajaran atau soal yang diajarkan atau diberikan sedikit agar lebih ringan.
            Sistem pengajaran untuk anak autis adalah menekankan pada kemandirianan anak.  Biasanya sebelum anak masuk ke SLB, orangtua terlebih dahulu memberitahuakan kondisi anak, agar pengajar mengerti apa yang akan dilakukan pada anak tersebut. Anak yang mengalami autis diajarkan bina diri, seperti belajar berbicara, belajar bersosialisasi, tingkah laku, mengendalikan emosi, melatih motorik, berlatih diam, mengenal namanya sendiri/orang lain, dsb. Anak autis juga diterapi untuk mempercepat kesembuhan dan terapinya dilakukan terus menerus.

2.      Saran
            Sebagai calon guru Sekolah Dasar, hendaknya kita harus memahami karakteristik setiap siswa. Karena karakteristik setiap siswa tentunya berbeda-beda. Jika kita menemukan anak yang mengalami keterlambatan perkembangan dalam proses pembelajaran, hendaknya kita tidak mencemooh dan menjauhinya. Sebaiknya kita dapat melakukan pendekatan terhadap siswa tersebut.








LAMPIRAN DOKUMENTASI

Gambar terkait1.                                                                         






 
 




                  Ket: SLB DHARMA ASIH PONTIANAK               

Hasil gambar untuk SLB DHARMA ASIH 2.









                . Ket: Halaman Olahraga dan Taman Bermain
3.









Ket : Kegiatan Pagi Saat Jam Olahraga SD dan SMP Dharma Asih

4.









Ket : Kegiatan Bermain di Taman Bermain Dharma Asih setelah Berolahraga
         Dengan dibantu bimbingan oleh guru, ada anak yang hiperaktif, ada anak autis yang hanya
         Melihat teman-temannya bermain.
5.









Ket : Kami mencoba berinteraksi dengan beberapa anak Tuna Grahita dan Autis dan sekaligus bertanya kepada guru mereka tentang ABK di Dharma Asih, saat kami bertanya nama kepada salah seorang anak autis, dia tidak mengerti maksud kami, namun guru nya mampu membuatnya menyebutkan namanya. Dari sini kami mengerti bahwa tidak mudah untuk membuat anak Autis mengerti dan paham yang di tanyakan.

6.


 







                                Ket : kami mencoba berkomunikasi kepada salah satu anak autis
Autis Ringan
 
7.
 









                          Ket : Memasuki ruangan kelas 4b saat guru mengajar anak Autis Ringan, Autis Sedang
                          Guru nya berkata bahwa anak autis Sedang butuh sedikit perhatian dalam mengajarnya     dibanding Autis ringan.
8.










                             Ket : Kami mencoba berinteraksi kepada anak autis sedang, namun kali ini ia sedikit            paham apa yang kami tanyakan kepadanya
9.










                             Ket : Tulisan mereka sudah lumayan Rapi, namun mereka belum bisa men “spasi” tulisan                kata per kata.
http://schoolmap.dindikptk.net/foto_sekolah/thumb/thumb_00213010604003SPNDUK%20TK.jpg
10.









                                Ket : Poster Layanan Pendidikan Dharma Asih

 



 

1 komentar:

  1. CERITA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH

    Assalamualaikum saya bambang asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah ijazah saya yang kemarin mulai dari SD sampai SMA saya hangus terbakar, tapi alhamdulillah untung saja ada salah satu keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0853-2174-0123, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya, alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp/WA 0853-2174-0123, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsun selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, dan ternyata juga beliau bisa bantu dengan menu di bawah ini wassalam.....

    1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
    – Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
    – Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
    – Drop out takut dimarahin ortu
    – IPK jelek, ingin dibagusin
    – Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
    – Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
    – Dll.
    2. PRODUK KAMI
    Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
    SARJANA (S1, S2)..
    Hampir semua perguruan tinggi kami punya
    data basenya.
    UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
    UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
    UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
    UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
    UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
    UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
    UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
    AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
    UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
    INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
    STIE SUKABUMI YAI
    ISTN STIE PERBANAS
    LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
    STIMIK UKRIDA
    UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
    UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
    UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
    UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
    UNIVERSITAS SAHID DLL

    3. DATA YANG DI BUTUHKAN
    Persyaratan untuk ijazah :
    1. Nama
    2. Tempat & tgl lahir
    3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke email kami.
    4. IPK yang di inginkan
    5. universitas yang di inginkan
    6. Jurusan yang di inginkan
    7. Tahun kelulusan yang di inginkan
    8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
    9. Semua data di kirim sesuai alamat kantor
    10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
    11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
    4. Biaya – Biaya
    • SD = Rp. 1.500.000
    • SMP = Rp. 2.500.000
    • SMA = Rp. 3.000.000
    • D3 = 6.000.000
    • S1 = 7.500.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
    • S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
    • S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
    (kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
    • D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
    (minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
    • Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000

    BalasHapus